Perencanaan keuangan merupakan salah satu hal yang penting, untuk dilakukan dalam mencapai tujuan hidup. Dalam melakukan perencanaan keuangan, salah satu hal yang perlu Kamu antisipasi dan kelola adalah resiko keuangan.
Seperti yang kita tahu, resiko menyebabkan kerugian, jika tidak diantisipasi sejak awal. Dan untuk dapat mengantisipasi dan mengelola resiko, kita harus mengetahui berbagai macam resiko keuangan yang dapat terjadi. Lalu, apa saja jenis-jenis resiko keuangan yang perlu kita antisipasi? Langsung saja berikut penjelasannya di bawah ini.
Jenis-jenis Resiko Keuangan dan Solusinya yang perlu Kamu tahu
Resiko keuangan merupakan resiko yang dampak kerugiannya dapat dinilai atau diukur dengan uang. Berdasarkan jangka waktunya, risiko keuangan dapat dibedakan menjadi risiko jangka pendek dan resiko jangka panjang.
Resiko jangka pendek adalah kebutuhan yang muncul secara tidak terduga dalam jangka pendek, seperti sakit atau kehilangan atau kerusakan aset produktif, seperti motor mogok/hilang.
Hal ini menyebabkan kita tidak dapat bekerja seperti biasa untuk sementara waktu atau membutuhkan biaya tambahan seperti biaya pengobatan atau memperbaiki sesuatu yang rusak.
Macam-macam Resiko Keuangan dan Solusinya
Untuk mengantisipasi resiko ini, Sikapi dapat membeli asuransi kesehatan atau asuransi kendaraan. Berikutnya adalah risiko jangka panjang, yaitu situasi tak terduga yang menyebabkan kerugian finansial dalam jangka panjang.
Contoh resiko keuangan jangka panjang adalah kematian. Bagi seorang pencari nafkah keluarga, kematian menyebabkan hilangnya sumber pendapatan utama dalam keluarga. Kamu dapat membeli asuransi jiwa untuk mengelola risiko ini. Selain berdasarkan jangka waktu, resiko keuangan juga bisa dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Resiko murni dan spekulatif
Resiko murni adalah risiko yang jika terjadi akan menimbulkan kerugian murni, misalnya kendaraan mogok atau rusak sehingga tidak dapat digunakan untuk bekerja. Sedangkan risiko spekulatif adalah risiko yang berpotensi menimbulkan kerugian, karena kemungkinan keuntungan yang sangat kecil. Contohnya, adalah seseorang yang berinvestasi hanya untuk mengikuti tren tanpa mengetahui karakteristik dan risiko dari produk investasi yang dipilih.
2. Resiko khusus dan resiko dasar
Resiko khusus adalah risiko yang hanya terjadi secara pribadi dan efeknya dirasakan secara lokal. Misalnya, kebakaran di sebuah rumah hanya dirasakan oleh pemilik rumah dan orang-orang di sekitar rumah yang terbakar.
Risiko dasar merupakan risiko yang dampaknya, jika terjadi, bisa sangat luas atau menjadi bencana, seperti bencana alam yang melanda suatu wilayah tertentu. Dalam kedua contoh tersebut, membeli asuransi properti merupakan salah satu alat yang dapat digunakan sahabat Shikapi untuk mengelola risiko-risiko ini.
3. Resiko statis dan dinamis
Resiko statis adalah risiko yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi. Potensi kehilangan harta benda karena kebakaran atau pencurian. Sedangkan risiko dinamis adalah segala bentuk risiko kerugian yang diakibatkan oleh perubahan kondisi ekonomi, seperti fluktuasi nilai mata uang, harga saham, dan inflasi.
Tidak seperti risiko yang diasuransikan, risiko dinamis adalah jenis risiko yang tidak diasuransikan. Untuk mencegah risiko dinamis, Kamu dapat melakukan diversifikasi aset dan sarana investasi, seperti menggabungkan aset dalam bentuk real estate, emas, saham, obligasi, reksa dana, dll.
Beberapa Produk Asuransi untuk Meminimalisir Kerugian
Setelah mengetahui jenis-jenis risiko keuangan, kita dapat lebih memahami apa yang harus dilakukan untuk meminimalisir kerugian akibat risiko. Ada beberapa produk asuransi yang dapat membantu meminimalisir kerugian tersebut.
- Asuransi jiwa (lihat bit.ly/artikel-asuransijiwa untuk lebih jelasnya)
- Asuransi kesehatan (lihat bit.ly/artikel-asuransi-kesehatan untuk informasi lebih lanjut)
- Asuransi properti dan kecelakaan (lihat bit.ly/artikel-asuransi-properti untuk detailnya)
Selain asuransi, sangat penting untuk mendiversifikasi aset Kamu, dan menyiapkan dana darurat untuk hal-hal yang tidak terduga. Jadi, kenali risiko keuangan Kamu dan gunakan instrumen keuangan dengan bijak untuk meminimalkan kerugian finansial. Semoga informasi ini bermanfaat.